Pelatihan Reklamasi Lahan Bekas Tambang: Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB dan PT Nusa Karya Arindo

Pelatihan Reklamasi Lahan Bekas Tambang: Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB dan PT Nusa Karya Arindo

Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB (Pusdi Reklatam IPB) dan PT Nusa Karya Arindo (PT. NKA) telah sukses menggelar sebuah pelatihan penting mengenai reklamasi lahan bekas tambang. Kami mengadakan acara ini secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Jumat, 3 Mei 2024.

Tujuan dan Ruang Lingkup Pelatihan

Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang kendala-kendala yang sering kami hadapi dalam proses reklamasi lahan bekas tambang dan menyajikan solusi-solusi yang dapat kami terapkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Kami membahas berbagai aspek, mulai dari pengelolaan tanah pucuk hingga regulasi dan kebijakan terkait reklamasi lahan bekas tambang. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk ahli dan akademisi dari Reklatam IPB serta praktisi lapangan dari PT NKA

Kami membuka acara dengan sesi perkenalan dan pre-test, dilanjutkan dengan materi dari narasumber mengenai perencanaan reklamasi dan pengelolaan nursery. Dalam sesi pertama, Dr. Iskandar dari IPB menjelaskan tantangan utama dalam reklamasi lahan bekas tambang, seperti pemadatan tanah setelah proses pertambangan.

Kendala sifat kimia tanah pucuk
Kendala sifat kimia tanah pucuk

Diskusi berlanjut ketika peserta, terutama Ahmad Ansharuddin, mengutarakan masalah terkait tanaman cover crop yang sering melilit tanaman utama. Dr. Iskandar menjelaskan bahwa hingga saat ini, penanganan menangani masalah tersebut secara manual dan belum menemukan solusi yang optimal. Sebagai alternatif, Dr. Iskandar menyarankan mengganti tanaman cover crop dengan tanaman lain yang memiliki proses pengolahan tanah serupa, seperti padi.

Dr. Ir. Suwardi dari IPB memimpin sesi kedua dan menyampaikan materi tentang Pengelolaan Tanah Pucuk. Diskusi berfokus pada langkah-langkah yang harus kami ambil setelah mengetahui pH dan EC tanah. Dr. Suwardi memberikan solusi dengan merencanakan tahapan reklamasi yang lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan.

Dr. Ir. Dyah Tjahyandari memimpin sesi ketiga dan keempat, di mana ia membahas Pengelolaan Nursery serta Regulasi dan Kebijakan Reklamasi Tambang. Diskusi berfokus pada tanaman pionir yang direkomendasikan, pembibitan tanaman, dan penggunaan pestisida organik.

Penilaian Akhir dan Harapan

Peserta menyelesaikan acara dengan post-test sebagai penilaian akhir dan menutup rangkaian acara dengan harapan dapat menerapkan pembelajaran dalam praktik lapangan. Ahmad Ansharuddin, salah satu peserta, mengatakan, ‘Acara ini memberikan wawasan berharga, terutama bagi praktisi lapangan seperti saya. Kolaborasi antara Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB dan PT Nusa Karya Arindo menghasilkan diskusi yang produktif dan solutif.

Dampak dan Harapan

Pelatihan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri dapat memberikan dampak positif signifikan dalam pelestarian lingkungan. Kami berharap peserta dapat menerapkan pemahaman dari acara ini dalam praktik lapangan untuk mendukung reklamasi lahan bekas tambang secara berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *